Jumat, 18 November 2011 08:15 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Anak perempuan berusia delapan tahun dari Malaysia merupakan atlet termuda di kawasan Asia Tenggara yang mencetak sejarah setelah mendapat mendali emas dari cabang ski air Kamis, di depan penonton yang seperti histeris menyaksikannya.
Aaliyah Yoong Hanifah meraih medali emas di final perlombaan puteri di Danau Jakabaring di Palembang, tuan rumah bersama event itu bersama Jakarta, setelah mengalahkan saingan utamanya berusia 34 tahun, lapor AFP.
Dilahirkan pada 16 Juli 2003, bocah itu menarik perhatian pada penonton terlebih setelah mengalahkan saingannya yang jauh lebih dewasa dari dia, demikian dilaporkan koran Malaysia.
"Saya amat percaya diri sepanjang pertandingan," katanya, "Saya nyaris kehilangan keseimbangan pada putaran pertama tetapi saya dengan cepat menguasai diri saya."
Ia lolos mengikuti SEA Games setelah menang pada perlombaan kejuaraan Asia di bawah usia 17 tahun bulan lalu.
Ayahnya, Yoong Hanifah, mengatakan berusaha tidak memaksakan puterinya --yang mulai latihan ski air pada usia lima tahun-- tetapi anaknya amat keras hati.
"Ia masih anak-anak. Kami tidak ingin ia mengalami tekanan, tetapi ternyata ia menikmatinya dalam latihan. Ia seperti kecanduan dengan olahraga hobinya itu," katanya.
Kalau ia merupakan atlet termuda yang meraih medali, ada pula atlet tertua meraih medali.
Nenek berusia 76 tahu dari Singapura, meraih medali perak dalam cabang bridge --atlet tertua yang naik podium dalam kompetisi itu.
Lai Chun Ng, yang usianya lebih tua dari event SEA Games, merupakan anggota kontingen bridge negaranya yang berada di urutan kedua pada cabang bridge.
Pensiunan guru itu juga meraih medali perak pada nomor puteri berpasangan, Senin, namun gagal meraih bonus besar yang dijanjikan negaranya bagi perain medali emas. (A008/A011)
Aaliyah Yoong Hanifah meraih medali emas di final perlombaan puteri di Danau Jakabaring di Palembang, tuan rumah bersama event itu bersama Jakarta, setelah mengalahkan saingan utamanya berusia 34 tahun, lapor AFP.
Dilahirkan pada 16 Juli 2003, bocah itu menarik perhatian pada penonton terlebih setelah mengalahkan saingannya yang jauh lebih dewasa dari dia, demikian dilaporkan koran Malaysia.
"Saya amat percaya diri sepanjang pertandingan," katanya, "Saya nyaris kehilangan keseimbangan pada putaran pertama tetapi saya dengan cepat menguasai diri saya."
Ia lolos mengikuti SEA Games setelah menang pada perlombaan kejuaraan Asia di bawah usia 17 tahun bulan lalu.
Ayahnya, Yoong Hanifah, mengatakan berusaha tidak memaksakan puterinya --yang mulai latihan ski air pada usia lima tahun-- tetapi anaknya amat keras hati.
"Ia masih anak-anak. Kami tidak ingin ia mengalami tekanan, tetapi ternyata ia menikmatinya dalam latihan. Ia seperti kecanduan dengan olahraga hobinya itu," katanya.
Kalau ia merupakan atlet termuda yang meraih medali, ada pula atlet tertua meraih medali.
Nenek berusia 76 tahu dari Singapura, meraih medali perak dalam cabang bridge --atlet tertua yang naik podium dalam kompetisi itu.
Lai Chun Ng, yang usianya lebih tua dari event SEA Games, merupakan anggota kontingen bridge negaranya yang berada di urutan kedua pada cabang bridge.
Pensiunan guru itu juga meraih medali perak pada nomor puteri berpasangan, Senin, namun gagal meraih bonus besar yang dijanjikan negaranya bagi perain medali emas. (A008/A011)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar