Selamat Tahun Baru 2012 untukmu Indonesia
OPINI | 01 January 2012 | 20:4760 1 1 dari 1 Kompasianer menilai inspiratifSepanjang nafas masih terhela , tahun baru akan selalu menjadi harapan , sesuatu yang layak untuk ditunggu dan dinantikan pun pula dengan masa depan kehidupan bangsa ini , bermacam hiruk-pikuk peristiwa sepanjang tahun 2011 yang terjadi di Indonesia seakan mengajak bangsa ini untuk selalu jujur dan mawas diri.
Pesta tahun baru 2012 yang dirayakan secara meriah oleh sebagian besar warga kota besar telah usai, milyaran rupiah uang terbuang dengan sia-sia , sisa sampah yang ditinggalkan akan selalu membuka tabir bahwa kehidupan ini akan terus berjalan, rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan akan selalu mengais harapan melalui logika dasar mereka , maka jadilah mereka sebagai pengemis, pemulung, pencopet, pencuri dan pengamen yang menjadi wakil kaum marginal dinegeri ini , negeri yang katanyagemah ripah loh jinawi tata tenterem kerta raharjo
Sampah bagaikan lagu lama yang selalu menjadi keseharian yang lekat dengan bangsa ini , apabila masalah korupsi susah diberantas , tidak bedanya manajemen buang sampah hal ini sudah menjadi ‘trade mark’ bangsa ini , budaya buang sampah sembarangan bisa jadi merupakan bentuk protes sosial dan apatisme sebagian besar masyarakat terhadap penyelenggara Negara yang telah lalai dengan amanah dan tanggung jawab yang diembannya.
Dalam sambutan menjelang tahun baru SBY berseru “Tahun 2012 mendekati pemilu 2014, wajar jika suhu politik makin menghangat. Saya mengajak para politisi dan elit politik untuk menjaga stabilitas poltik nasional dan jangan ada kegaduhan politik,”
Begitulah ajakannya , akan tetapi masihkah percaya dengan titah sang jenderal ?
Titah sang jenderal akan mendapat kendala , alasannya adalah sang jenderal sudah terbelenggu dan mati kutu terhadap konflik kepentingan partai politik , sang jenderal sudah linglung menghadapi pemodal sebagai politik balas budi, betapapun prestasi akademik sang jenderal sangat mengagumkan .
Tahun baru 2012 diyakini oleh sebagian masyarakat masih akan diwarnai dengan hiruk pikuk pertikaianpara politis dan elit politik. Kasus Bank Century milik Partai Demokrat, Lumpur Lapindo dan tunggakan pajak PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Partai Golkar , Cek pelawat dan BLBI milik PDI-P , LC Fiktif milik PKS dan masih banyak lagi kasus-kasus lain baik yang melibatkan partai politik besar maupun kecil. Secara garis besar masing-masing partai besar saling mempunyai kartu ‘truf’ untuk saling mencari dan menggali celah untuk saling menjatuhkan
Alhasil benang yang terlanjur kusut sangat sulit diurai , fungsi DPR sebagai representasi rakyat hanya mengabdi kepada kepentingan dan pesanan kelompoknya , DPR hanya saling menjaga dan mengamankan kelompoknya dari tindakan-tindakan bejat yang telah dilakukan, sedangkan bekerja untuk pengabdian kepada rakyat hanyalah slogan belaka sehingga DPR pun memang benar-benar seperti sampah.
Tahun baru 2012 menjadi momentum bangsa ini untuk berubah , akan tetapi ekspektasi yang terlampau tinggi terhadap perubahan kinerja yang monumental dari politisi dan elit politik hanya membuat masyarakat semakin frustasi.
Kedepan seyogyanya peringatan pergantian tahun selalu diisi dengan acara pesta yang tidak berlebihan dan inspiratif yang bisa mengajak saudara-saudara yang mempunyai rizki berlebihan untuk membantu saudara-saudara kita yang serba kekurangan , sebagai makhluk Tuhan manusia diwajibkan untuk selalu berusaha dan berikhtiar untuk menuju hidup yang lebih sejahtera dan beradab … Semoga!!!
Depok 01 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar