Dengarkan
wahai diri
Jarum waktu terus berputar
Hingga ku bisa membuka semuanya.
Ku membuka hati dengan ,
Luas dan terbuka.
Namun setelah seabad
lamanya
Membuka hatiku yang
jenuh.
Tak ada sahabat
terindah
Seindah bunga mawar.
Tuhan , aku ingin mempunyai
sahabat hati,yang setia menemani.
Tak ingin hatiku kesepian
Tak ingin seperti patung.
Hingga akhirnya kutemukan
Sahabat hati yang indah.
Hatiku senang tak menentu
Sangat ingin bersahabat denganya.
Oh ! apa yang terjadi ?
Tak kusangka dia mengejar
Sahabat hati seperti bidadari.
Cantiknya tak ada yang melebihi.
Entahlah! Dia pun menginginkanya
Dia mengharapkanya .
Namun hal yang sama
terjadi ,
Semuanya hanya
harapan semu.
Karena hati indah
itu terbang
Bersama kawanya.
Wow ...tak kusadari
Sungguh indah perjalanan hati ini
Mengapa semua menimpaku?
Hatiku kini telah rapuh.
Oh
tuhan! Bukakanlah hatinya.
Untuk
menemani hatiku
Yang
kesepian ini.
Temani
aku dalam sekejap
Aku
ingin merasakan hal
Yang
palin indah dalam hidup ini.
Namun semuanya kalbu.
Bagiku hanya epilepsi yang kudapat
Tak ada harapan terindah
Setetes air mata.
Walau semuanya
terjadi,
Hatiku hanya
menangis
Tersedu-sedu
teringat sebuah
Harapan yang kalbu.
Andai hati bisa
bicara
Tak akan
kupendam.
Adai semuanya tak
rapuh
Pasti tak akan
ada
Berkas-berkas
hati yang pudar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar